Dampak Negatif Anak Putus Sekolah Menurut Psikolog
desawisatamunggu.com – Tiap orangtua tentunya memiliki keinginan tertentu berkenaan pendidikan beberapa anaknya karena sebagai pemasti kesuksesan di masa datang. Seringkali banyak inginkan angkatan penerus mereka untuk tempuh pendidikan tinggi sampai ke beberapa sekolah favorit. Tetapi, pada realitanya tidak seluruhnya kemauan orangtua ini diwujudkan secara baik. Sejumlah salah satunya harus mengikhlaskan beberapa anaknya putus sekolah.
Seorang anak dapat putus sekolah pasti dapat disebabkan karena faktor-faktor seperti mendapatkan permasalahan dari lingkungan, kenakalannya yang tidak dapat diberi toleran dan nilainya kurang memberikan kepuasan atau karena permasalahan ekonomi. Sebagai anak yang putus sekolah karena ekonomi pasti benar-benar sayang walau sebenarnya mereka semestinya dapat memperoleh pendidikan baik dan melewati jenang pendidikan dari ke-2 orang tuanya.
Berkaitan anak yang kurang untung karena putus sekolah, ini kali mimin akan meringkas bagaimana dampak negatif pada anak yang putus sekolah menurut psikolog Alexandra Gabriella A., M.Psi, C.Ht.
Memicu rasa kurang percaya diri
Sebagai seorang psikolog, Alexandra Gabriella menjelaskan jika seorang anak yang alami putus sekolah di tengah-tengah jalan pasti mengakibatkan dianya merasa kurang percaya diri. Tanpa diduga rasa sedih karena putus sekolah ini dapat memancing hati yang memandang jika dianya merasa kalah dibanding beberapa teman sepantarannya. Ini dapat makin kronis bila sang anak menyaksikan jika beberapa temannya banyak prestasi yang membesarkan hati.
Sebagai orangtua perlu anda kenali jika bukan mustahil jika anak putus sekolah yang awalannya kurang percaya diri bisa jadi beralih menjadi depresi sampai berbuntut frustasi. Seorang anak akan merasa ketidaktahuan akan masa datangnya sendiri lebih-lebih lagi dengan temannya saat tempuh pendidikan yang pantas. Ketakutan-ketakutan yang terdapat dipikiran anak yang putus sekolah bisa memupuk kombinasi di antara rasa sedih, geram, sedih, takut sampai frustasi.
Baca Juga : Rekomendasi 5 Universitas Terbaik di Sukabumi Tahun 2024
Kematangan emosi anak akan makin terhalang
Alexandra Gabriella menjelaskan “saat seorang tidak sekolah, peluang untuk berkawan juga jadi lebih terbatas. Bahkan juga sang anak bisa jadi jadi lebih banyak berkawan sama orang lebih dewasa dan telah bekerja atau telah berdikari secara keuangan. Bila keadaan ini selalu terjadi dalam periode waktu lama, mama sang anak akan perlahan-lahan tercipta sudut pandang yang kurang hargai proses atau kemungkinan lebih menyaksikan pada perolehannya saja.
Anak yang putus sekolah juga dapat kehilangan arah hidupnya, hingga tidak punyai tujuan sama sekalipun. Mereka akan berpikiran jika tidak ada ilmu atau pendidikan sekolah, dianya tidak memiliki masa datang yang ceria. Pemikirannya cuma akan tertuju pada suatu masa datang yang gelap seakan tidak ada kepastian tujuan.
Makin kurang terbuka agar dapat meningkatkan diri
Beberapa anak yang putus sekolah dan tanpa tuntunan orangtua bisa memacunya jadi makin kurang terbuka, termasuk saat meningkatkan dirinya. Menurut dia “Dari yang awalannya memiliki rasa kurang percaya diri, sang anak akan makin merasa sudah jauh ketinggal hingga semua peluang untuk berkembang dirasakan akan percuma dan sia-sia dilaksanakan”
Bahkan juga dampak negatifnya akan makin kronis bila anak yang putus sekolah tidak memperoleh tuntunan. Walau sebenarnya semangat dan tuntunan orang paling dekat termasuk keluarga demikian penting supaya anak tetap memiliki keinginan pada cita-citanya di masa datang. Semua mimpi yang ingin dicapai seakan lenyap demikian saja saat dianya tak lagi bersekolah. Benar-benar sayang kan ? https://www.desawisatamunggu.com/
Anak jadi lebih malas dari umumnya
dampak lain yang dapat dirasa saat anak putus sekolah yakni perasaan malas yang terlalu berlebih. Keadaan ini dapat dirasa karena dianya merasa jika hidupnya telah bebas tanpa terlilit dengan ketentuan sekolah. Bila didiamkan sang anak akan susah sekali ditata. Selainnya malas, dianya bisa jadi akan terlatih untuk menghindar dari semua kesusahan hidup yang dijumpai. Sang anak akan makin tidak tercipta saat hadapi kesusahan yang terdapat di muka matanya, bahkan juga tidak dapat berdikari untuk tentukan jalan keluar terbaik.
Hidupnya seakan tidak dapat dikendalikan
Putus sekolah menyebabkan anak jadi terus bermain tanpa termonitor apalagi jika tidak ditemani oleh orangtua. Walau sebenarnya ada beberapa ketrampilan yang dapat dipertajam dan diberikan oleh beberapa orangtua ke beberapa anaknya walaupun cuma ada di rumah. Tetapi, bila tidak dikasih instruksi dari orangtua tanpa diakui sang anak cuma akan jalani kegiatan rutin secara bermain, Bahkan juga pertemanannya bisa jadi tidak termonitor secara baik, hingga membuat memperoleh predikat anak yang nakal.
Tersebut sejumlah dampak negatif yang dapat dirasakan oleh beberapa anak saat dianya alami putus sekolah di tengah-tengah jalan. Keadaan ini tidak dapat dipandang remeh karena anak pasti memerlukan perhatian dan support dari orangtua.